Sydney Tokyo London New York

Pivot Point

Pivot Point adalah level harga teknikal yang digunakan untuk menganalisis dan memperkirakan pergerakan harga, yang perhitungannya diperoleh dari rata-rata harga terpenting (high, low dan close) sebuah instrumen dalam periode tertentu.

  • Unsur dan cara perhitungan Pivot Point
Umumnya unsur terpenting harga yang di jadikan dasar perhitungan pivot point adalah high, low dan close, namun variasi yang muncul akibat berkembangnya penggunaan pivot point memungkinkan penambahan unsur open.

  • Open Price : Harga pembukaan perdagangan sebuah instrumen dalam periode tertentu.
  • High Price : Harga perdagangan tertinggi dari sebuah instrumen dalam periode tertentu.
  • Low Price : Harga perdagangan terendah dari sebuah instrumen dalam periode tertentu.
  • Close Price : Harga penutupan perdagangan sebuah instrumen dalam periode tertentu.


  • Perhitungan Pivot Point
Perhitungan Pivot point diperoleh dari penjumlahan harga high, low dan close kemudian di bagi 3:
 


Namun selain dengan cara di atas, Pivot point juga dapat diperoleh dari beberapa variasi misalnya dengan menambahkan unsur open sebelumnya kemudian di bagi 4:
 

Atau menambahkan harga high, low, dan close periode sebelumnya, tambah open periode sekarang kemudian di bagi 4:
 

Variasi yang lain adalah dengan cara menambahkan bobot yang dianggap penting, misalnya dengan cara lebih menekankan pada penutupan pasar:
 

Perhitungan support dan resistance dari pivot point dapat diperoleh melalui formula:

  • R2 = P + (H - L)
  • R1 = P + (P - L)
  • S1 = P + (P + H)
  • S2 = P - (H + L)
Dan masih banyak variasi perhitungan yang dibuat masing - masing trader untuk kenyaman mereka.

  • Penggunaan Pivot Point
Penggunaan dasar pivot point sebagai alat prediksi dengan cara menjadikan pivot point sebagai titik awal pergerakan harga, sehingga setiap pergerakan yang melewati level pivot point dapat diasumsikan bullish atau bearish sesuai arah pergerakan harga. Pivot point memberikan dua kegunaan yang berbeda dan penting bagi trader.


1. Menentukan tren pasar jangka pendek.

Metode ini dapat diperoleh dengan cara membandingkan pergerakan harga dengan pivot point. Jika harga bergerak ke atas dan berhasil melampaui pivot point, maka tren dapat dianggap bullish dan sebaliknya, jika harga bergerak ke bawah dan berhasil melewati pivot point, maka trend dapat dikatakan bearish. Hal yang perlu diingat dalam proses identifikasi tren melalui pivot adalah asumsi tren hanya dapat dipegang dalam jangka waktu tertentu saja, sesuai dengan periode atau time frame grafik yang digunakan. Jika pivot point diambil dari grafik daily, maka perhitungan pivot baru akan diperoleh pada saat penutupan pasar, sehingga pivot sebelumnya sudah tidak lagi berlaku.

2. Menentukan level Entri dan exit.

Selain untuk menganalisis tren, terlampauinya level pivot dapat digunakan sebagai level entri dan exit. Umumnya level-level tersebut diperoleh melalui penggunaan support dan resistance pivot point.

Sebagai contoh misalnya seorang trader yang berorientasi trend following dapat menempatkan order posisi beli beberapa tick di atas level resistance (buy stop) dan menempatkan stoploss beberapa tick di bawah level support, atau sebaliknya menempatkan posisi jual beberapa tick di bawah level support (sell stop) dan stoploss beberapa tick di atas resistance.

Seorang trader lain juga dapat menggunakan metode yang berbeda, dengan menempatkan posisi jual beberapa tick di bawah resistance penting (sell limit), dan menempat stoploss beberapa tick di atas resistance. Atau juga sebaliknya, menempatkan posisi beli beberapa tick di atas level support (buy limt), dan menempatkan stoploss beberapa tick di bawah support.

  • Indikator Pivot Harian
Agar menghindari kerumitan dalam menghitung Pivot Point, maka anda dapat menggunakan Indikator Pivot Harian yang langsung dapat ditambahkan di program metatrader anda dan akan menampilkan hasil perhitungan Pivot Point berdasarkan harga hari sebelumnya secara otomatis kedalam chart anda.